Dua sumber energi untuk produksi inframerah yang digunakan untuk pemanasan adalah pemanas listrik dan pemanas berbahan bakar gas ditunjukkan Gambar 3. Metode ini menghasilkan radiasi inframerah dalam kisaran 343 – 1100 oC untuk gas dan 1100 – 2200 oC untuk pemanas listrik. Untuk mencegah produk terbakar, suhu inframerah khas yang dihasilkan adalah antara 650 dan 1200 oC. Biaya pemanas gas sangat tinggi tetapi biaya operasinya relatif rendah dibandingkan dengan sistem yang menghasilkan radiasi inframerah elektrik (pemanas listrik). Pemanas listrik inframerah lebih tersebar luas dari pada gas karena kemudahan kontrol, laju pemanasan cepat, dan energi bersih. Pemancar inframerah lebih fleksibel dalam menghasilkan panjang gelombang yang diperlukan untuk aplikasi tertentu. Radiasi inframerah juga dapat memancarkan panjang gelombang mulai dari panjang gelombang pendek hingga panjang tergantung pada tegangan yang diberikan ke emitor. Efisiensi pengoperasian pemanas inframerah listrik berkisar antara 40 % hingga 70%, sedangkan pemanas gas inframerah menghasilkan 30% – 50%,(Filková and Mujumdar 2020) dan memancarkan panjang gelombang menengah hingga panjang. Area yang cocok untuk pemanasan industri berkisar antara 1,17 hingga 5,4 μm, yang sesuai dengan suhu 260 – 2200 oC . Efisiensi terbaik perpindahan panas oleh radiasi terjadi ketika pemanas berubah menjadi merah.
Energi Radiasi Inframerah bisa digunakan untuk :
- Pemanas makanan
- Pengering bahan makanan
- Pengering produk pertanian seperti, bawang, cabe daun-daunan dlln
DAFTAR PUSTAKA
Efremov, German. 2014. “Infrared Drying.” Modern Drying Technology 5: 317–55.
Filková, Iva, and Arun S. Mujumdar. 2020. “Industrial Spray Drying Systems.” Handbook of Industrial Drying: 263–307.