Sejumlah Peneliti keamanan memperingatkan bahwa serangan spam Twitter yang berbahaya masih akan terjadi.
Serangan ini menginstal perangkat yang ‘menipu’anti virus, sehingga bisa dengan bebas masuk ke PC.
Perusahan keaman ThreatSeeker mengatakan spam tersebut berisi link ke situs yang memancing korbannya.
Pada saat korban meng-klik atau disisipkan ke browser, meminta pengguna untuk men-download password.exe yang sebenernya berisi virus berbahaya.
Tanpa sepengetahuan pengguna, virus tersebut menyamar menjadi sebuah file yang disusupi oleh malware.
Pengguna tidak sadar, kalau file itu telah menggerogoti sistem komputer mereka.
“Anti virus yang tertipu tidak bisa mendetksi desktop Anda yang menampilkan beberapa file jahat, sampai akhirnya mereka menginstal sendiri,” kata Carl Leonard, penelitian manajer senior di laboratorium keamanan Websense, seperti yang diberitakan Vnunet.
“Hal ini membuat serangan nampaknya lebih bisa dipercaya”tandasnya.
“Perusahan antivirus perlu mempertimbangkan solusi yang akan memberikan keamanan yang real time untuk mengurangi ancaman cyber, “tambahnya
Para vendor keamanan mengatakan itu telah melihat sekitar 55.000 kasus spam email ini berbahaya sejauh ini. (suaramedia)