Pada prinsipnya pengeringan beku terdiri atas dua urutan proses, yaitu pembekuan yang dilanjutkan dengan pengeringan. Dalam hal ini, proses pengeringan berlangsung pada saat bahan dalam keadaan beku, sehingga proses perubahan fase yang terjadi adalah sublimasi. Sublimasi dapat terjadi jika suhu dan tekanan ruang sangat rendah, yaitu dibawah titik tripel air (gambar dibawah )
Titik tripel terletak pada suhu 0,01 C dan tekanan 0,61 KPa, dengan demikian proses pengeringan beku harus dilakukan pada kondisi dibawah suhu dan tekanan tersebut. Tekanan kerja yang umum digunakan di dalam ruang pengeringan beku adalah 60 – 600 Pa. Pada saat pembekuan terbentuk kristal-kristal es di dalam bahan, yang mana pada saat pengeringan kristal es tersebut akan tersublimasi dan meninggalkan rongga (pori) didalam bahan. Keadaan bahan yang bersifat porous setelah pengeringan, meyebabkan bentuk bahan tidak mengalami perubahan yang besar dibandingkan sebelumnya, serta proses rehidrasi air (pembasahan kembali) lebih baik dari pada proses pengeringan lainnya. (sumber Armansyah H. T, IPB)
pak, saya kesulitan mencari referensi yang lengkap mengenai teknik freeze drying untuk membentuk material berporus. boleh bapak tunjukkan referensinya ? terimakasih sblmnya
assalamu’alaikum,.
saya sedang mencari referensi mengenai freeze drying,.
apakah bpk bisa membantu mengenai referensi tersebut?,.terimakasih sebelumnya,.
saya tertarik dengan tulisan bapak, dan saya kesulitan bagaimana pengeringan beku pada telur . apa bapak punya referensi? tk.
pak, bisa minta tolong ulasan lebih lengkap mengenai pengeringan beku es krim?
terima kasih