Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Indonesia, populer digunakan untuk listrik pedesaan (terpencil), dengan sebutan SHS (Solar Home System).
SHS umumnya berupa system berskala kecil, dengan menggunakan modul surya 50-100 Wp (Watt Peak) dan menghasilkan listrik harian sebesar 150-300 Wh. Karena skalanya kecil, system DC (Direct Current) lebih disukai, untuk menghindari losses dan self consumption akibat digunakannya inverter.
PLTS yang menggunakan modul surya lebih dari 100Wp (Output energi >400Wh), digunakan system AC (Alternating current; karena listrik setelah dikurangi losses dan self consumption inverter cukup memadai).
Kategori PLTS skala menengah-besar menggunakan system sentralisasi, dikombinasikan dengan system pembangkit lainnya.
Grid connected PV (PV=photovoltaic=PLTS), Grid Interractive, BIPV (Building Integration PV) adalah aplikasi Hybrid (menggunakan 2 atau lebih system pembangkit energi yang berbeda)
Hybrid PV-Genset (baik untuk jaringan stand alone genset atau genset yang sudah di-interkoneksi), PV-Mikro Hydro, dan PV-Wind adalah aplikasi hybrid yang banyak digunakan di pedesaan, atau untuk system off-grid (isolated grid).
Keunggulan PLTS
1. Tergolong kedalam sumber energy terbarukan dan ramah lingkungan.
2. Tidak memerlukan biaya maintenance dan biaya operasi.
3. Memiliki umur tek nis lebih dari 30 tahun.
Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid (PLTH) adalah salah satu alternatif PLTS. Solar Diesel Hybrid Power System/ Solar – Diesel PLTH adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan energi matahari menjadi energi listrik yang dikombinasikan dengan Diesel/ Generator – Set, sehingga menjadi suatu pembangkit yang lebih efisien dan efektif.
SHS (solar home system), salah satu aplikasi sistem PLTS untuk pelistrikan desa, sebagai sistem penerangan rumah secara individual atau desentralisasi, terdiri beberapa komponen utama:
1.Panel Surya sebagai catu daya yang menghasilkan energi listrik dari sinar matahari.
2.Batere sebagai penyimpan dan pengkondisi energi, alat pengatur batere.
(BCU) sebagai alat pengatur otomatis.
Sistem PLTS dapat juga dipergunakan sebagai sistem penerangan jalan di daerah perkebunan ataupun daerah pedesaan yang belum terjangkau listrik PLN.
– Panel surya nominal Voltase: 12 V
– Power ( max) : 50 W
saya membutuhkan daya kurang lebih 10000 Watt perhari, tolong dijelaskan bagaimana cara menghitung jumlah panel yang akan dipakai, terus jumlah aki dan kapasitasnya dan daya untuk inverter dan charge controler yang harus saya pakai
pengen tau lbh jls bang,,,
saya perlu penjeladan ,apakah atau bagaimana cara kerja PLTS jika dijoin dengan mesin genset