Penyusutan dan pembengkakan pada kayu terjadi karena proses pengeringan atau penyimpanan yang terlalu lama atau proses perlakuan panas pada kayu pada suhu tinggi. Besar kecilnya persentase pengecilan biasanya dipengaruhi oleh sifat Makroskopis dari kayu.
Penyusutan dan pembengkakan merupakan sifat fisik kayu yang penting, dan masing-masing merupakan pengurangan dan peningkatan dimensi kayu, ketika kadar air diubah di bawah titik jenuh serat. Perubahan kadar air di atas titik jenuh serat tidak memberikan perubahan dimensi kayu. Namun, ketika kayu dikeringkan dari kondisi hijau, berbagai tekanan pada kayu mungkin sangat tinggi sehingga dinding sel tidak dapat menahannya (misalnya gaya tegangan kapiler). Kemudian akibatnya akan terjadi keruntuhan pada struktur dinding sel, akibatnya terjadi perubahan dimensi pada kayu, meskipun kadar airnya berada di atas titik jenuh serat. Perhitungan penyusutan didasarkan pada dimensi hijau (kadar air di atas titik jenuh serat), sedangkan perhitungan pengembangan didasarkan pada dimensi kering total. Nilai-nilai tersebut dinyatakan sebagai perubahan dimensi sesuai dengan dimensi asli (basah atau kering), baik dalam nilai absolut atau dalam persentase. Persentase biasanya digunakan ketika nilai penyusutan dan pembengkakan diberikan. Penyusutan dan pembengkakan dapat dihitung dari Persamaan. (A.R.BO.LOR 2007).
dimana :
l1 = dimensi pada kadar air di atas titik jenuh serat
l2 = dimensi pada kayu kering mutlak
Daftar Pustaka
A.R.BO.LOR. 2007. “Fundamentals of Wood Drying.”